
Anggota Darsawira Group (Foto: Instagram.com/darsawira)
Darsawira Group merupakan Yayasan Nonprofit yang dipelopori oleh Steven Kurniawan bersama dengan Bryan Givan dan Christ Alexander.
Secara filosofis, nama Darsawira Group diambil dari kata ‘darsa’ dan ‘wira’. Di dalam bahasa Jawa, ‘darsa’ memiliki makna kebaikan atau ketauladanan dan ‘wira’ punya arti kesatria.
Darsawira Group bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan, infrastruktur, dan sosial.
“Harapannya Darsawira ini adalah sebuah perpaduan yang nyata (dari) kesatria kebaikan,” ujar Bryan kepada DAAI TV, Kamis (14/9).
Darsawira Group hadir dengan misi menjaga, memperbaiki, serta merevitalisasi infrastruktur dan fasilitas umum agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang.
Bryan menjelaskan, meskipun hanya beranggotakan tiga orang, tetapi Darsawira Group bisa menjadi bagian dari siapa pun.
“Semua orang bisa menjadi Darsawira, menjadi kesatria-kesatria kebaikan,” lanjut Bryan.
Awal Terbentuk
Steven menjelaskan, dirinya merupakan inisiator awal dari terbentuknya Darsawira Group. Saat itu, Steven terpikir untuk membuat gebrakan yang bisa membuat lingkungan lebih baik lagi.
Akhirnya, Steven bersama Bryan dan Christ mencoba untuk merancang ide dan resmi memulai Darsawira Group pada 18 Agustus 2023.
Kenapa Infrastruktur?
Meskipun baru resmi terbentuk selama dua bulan, kata Steven, tetapi ide pembentukan Darsawira Group sudah didiskusikan sejak awal tahun 2023.
Menurut Steven, kehadiran Darsawira Group berangkat dari permasalahan yang kerap ditemui di sekitarnya.
“Keresahan yang kerap kami rasakan sejak awal sekolah, kuliah, sampai bekerja, adalah jalanan yang macet. Macet karena apa? Biasanya karena jalan rusak. Jadi dari ide tersebut kami kembangkan lagi menjadi lebih lebar. Ternyata banyak faktor variabelnya, nggak hanya karena jalan ternyata, tetapi ada banyak faktor lagi yang ternyata bisa kita turun tangan langsung,” ungkap Steven.
Proyek Debut
Untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat luas, Darsawira Group melakukan proyek debut di Tangerang. Pada 18-19 Agustus lalu, mereka bersama warga dan pemerintah setempat melakukan aksi revitalisasi dan normalisasi saluran air di Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Tangerang.
Christ menjelaskan, kondisi drainase di wilayah tersebut sangat memprihatinkan karena tidak terurus sampai dipenuhi sampah dan ditumbuhi banyak pohon.
Akibatnya, air bekas pakai dari rumah warga sekitar pun tidak bisa mengalir dengan baik, sampai akhirnya membuat jalanan tergenang. Tidak sedikit pengguna jalan yang mengeluhkan hal ini karena bisa membuat jalanan cepat rusak dan berlubang.
Merespons hal tersebut, Darsawira Group pun berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari perangkat desa sampai pemerintah untuk turun langsung memperbaiki drainase di wilayah tersebut agar aktivitas warga setempat tidak terganggu lagi.
Pada tanggal 9 September 2023, Darsawira Group melakukan proyek keduanya di seputaran jalan Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Di sana, mereka melakukan pengaspalan ulang jalan dan menangani masalah kabel menggelantung yang mengganggu aktivitas pengguna jalan.
“Tidak hanya jalanan atau drainase. Setelah mundur lagi, ternyata kami bisa memberikan dukungan lebih lebar lagi, misalnya perbaikan taman, posyandu, bahkan sekolah. Fokus utama kami di sini memang infrastruktur, tapi yang berhubungan dengan kepentingan publik,” ungkap Steven.
Modal dari Kantong Sendiri
Steven mengaku, modal untuk memperbaiki infrastruktur berasal dari kantong pribadi mereka sendiri. Meskipun tidak murah, tetapi mereka rela menggunakan uang pribadinya untuk bisa membuat banyak pilot project yang bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pemerintah setempat.
“Untuk itu kami perlu pilot project, kami perlu ada langkah, nggak hanya kritik saja, kan, kami nggak mau cuma jadi netizen yang hanya kritik. Jadi kami coba tes menggunakan funding pribadi. Kami juga ajak teman-teman yang mau mendukung aksi kami. Mulai dari rekan-rekan terdekat kita yang kami kenal, akhirnya kami coba kumpulkan sedikit-sedikit, sampai akhirnya proyek kami bisa berjalan,” katanya.
Selain menggunakan modal pribadi, Bryan menjelaskan bahwa Darsawira Group juga banyak dibantu oleh warga sekitar saat melakukan aksi di lapangan. Dengan demikian, mereka tidak perlu menyiapkan banyak perkakas karena mayoritas warga yang membantu Darsawira Group akan membawa alat kerjanya sendiri.
“Warga ikut bantu juga bawa alat masing-masing. Wah, itu kami senang sekali. Jadi nggak terlalu banyak modal untuk pengadaan alat sekarang,” ucap Bryan.
Landasan Darsawira Group
Aksi Darsawira Group untuk terjun langsung ke jalan patut diacungi jempol. Tentunya, hal ini juga tidak lepas dari landasan yang selalu mereka pegang sejak awal terbentuk.
Bryan mengatakan, sejak awal terbentuk, mereka bertiga telah sepakat untuk memegang teguh asas kebermanfaatan yang dicanangkan dengan nama Darsawira Group.
“Ketika dihadapkan dengan kesulitan, (kami memegang teguh) landasan kami, yakni asas kebermanfaatan tadi. (Setidaknya), di sisa hidup kita ini pastikan kita jadi orang-orang yang bermanfaat untuk orang lain,” ujar Bryan.
Ditambah dengan dukungan dari warganet di berbagai media sosialnya, Darsawira Group berharap agar ke depannya mereka bisa terus memperluas manfaat dan dampak positif kepada masyarakat di berbagai daerah.
“Kami sangat senang membaca komentar di setiap unggahan di Instagram. Ternyata, apa yang kami lakukan ini punya dampak positif bagi mereka. Kami harap bisa menjangkau daerah lebih luas lagi, serta membawa trigger untuk masyarakat. Kami juga senang kalau seandainya ada Darsawira lainnya di daerah lain yang bisa bergotong-royong memberikan dampak baik di masyarakat,” tutup Bryan.