Tampak depan terowongan silaturahmi (Foto: YouTube DAAI Magazine)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah merampungkan konstruksi terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta, pada akhir 2021 lalu.
Terowongan silaturahmi yang menghubungkan antara Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal ini, dibangun untuk mempererat nilai silaturahmi dan toleransi antar umat beragama.
Selain itu, terowongan silaturahmi juga dibangun untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan lahan parkir, khususnya jika lahan parkir di Gereja Katedral atau Masjid Istiqlal sedang penuh.
Terowongan silaturahmi, tersambung langsung dengan basemen parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung sampai 500 unit mobil.
Mulai dibangun pada 15 Desember 2020 lalu, terowongan silaturahmi hadir sebagai simbol toleransi antara dua agama.
Saat ini, terowongan silaturahmi belum dibuka untuk umum karena pihak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral akan mempercantik terowongan ini, dengan hiasan ikonik dan karya seni yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Hal ini, dilakukan untuk mempererat kerukunan dan toleransi bagi warga yang melintas di terowongan silaturahmi.
Nantinya, setelah dibuka untuk umum, masyarakat yang melintasi terowongan akan merasa nyaman karena adanya sejumlah fasilitas yang disediakan di pintu masuk terowongan.
Selain itu, pengunjung juga akan disuguhkan dengan eksterior gaya modern di mana pun, termasuk pintu masuk terowongan yang menggunakan material kaca, sehingga kecantikan desain Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal tidak terhalang.
Saat masuk ke dalam terowongan dan menuruni anak tangga, pengunjung juga akan dimanjakan dengan udara sejuk karena terowongan ini dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Ada juga kemewahan interior dari marmer dan ambience light yang ada di railing tangga, dinding, serta atap yang bisa membuat pengunjung serasa berjalan di dalam bangunan mewah.
Demi menjaga keselamatan dan keamanan, terowongan ini juga dilengkapi dengan kamera CCTV dan pemadam api. Menariknya, terowongan silaturahmi ini juga menyediakan lift untuk memfasilitasi penyandang disabilitas dan lansia.
Kabag. Umum dan Humas Masjid Istiqlal Ismail Chawidu menjelaskan, Masjid Istiqlal yang merupakan instansi di bawah Kementerian Agama (Kemenag) memiliki program bernama program kerukunan beragama.
“Program kerukunan beragama ini tidak hanya diomongkan, tetapi itu harus diwujudkan dalam bentuk pelaksanaannya. Salah satu wujud dari komitmen untuk mewujudkan program itu, dibangunlah terowongan silaturahmi ini,” ujar Ismail dikutip dalam akun YouTube DAAI Magazine, Selasa (18/4).
Terowongan silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2, serta total luas shelter dan tunnel 226 m2.
Adapun jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta, yakni 32 m guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara itu, jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.
Secara keseluruhan, pembangunan terowongan silaturahmi menghabiskan anggaran mencapai Rp37,3 miliar.
“Terowongan ini sebagai salah satu bukti, bahwa dua agama yang kebetulan berdekatan ini bisa saling menghargai dalam pelaksanaan ibadah masing-masing,” tutup Ismail.