Kaligrafi Tiongkok

Tim Marovt lari maraton. (Foto: instagram.com/timmarovt)

Tim Marovt (22) mengalami cedera tulang belakang yang membuatnya sulit berjalan. Setelah didiagnosis dokter, Marovt membuktikan dirinya bisa berjalan lagi dengan mengikuti maraton di lima negara.

Mengutip dari Inspiremore, Marovt merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kecil, Marovt dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan, sehingga ingin menjelajahi dunia di sekitarnya.

Saat berusia 12 tahun, Marvort didiagnosis menderita mielopati peselancar, sejenis cedera sendi tulang putera parah yang membuat dirinya harus menjalani hidup di kursi roda.

Dokter mengatakan kepada Marovt, bahwa pembuluh darah di sumsum tulang belakangnya tertekan. Akibatnya, saraf-sarafnya mati dan Marovt mengalami lumpuh dari pinggang ke bawah.

Saat itu, dokter juga mengatakan bahwa Marovt tidak akan bisa berjalan lagi. Meski demikian, Marvort menolak untuk menyerah dan tetap berusaha untuk berjalan.

(Tim Marovt mengalami kelumpuhan)

 

Penyebab Kelumpuhan

Marovt menjelaskan, saat sedang berlibur di Hawaii dirinya mencoba berselancar di laut. Setelah sekitar 30 menit, Marovt merasakan sakit di tulang belakangnya. Marovt pun bergegas keluar dari air untuk beristirahat dan tiba-tiba kehilangan kemampuan kakinya.

“Setelah sekitar 20 menit, saya ingin pergi ke kamar mandi. Kemudian saya mencoba untuk bangun, dan kaki saya terasa lemas, dan saya terjatuh ke lantai. Kami segera memanggil ambulans.”

Setelah dilarikan ke rumah sakit, Marovt mengetahui bahwa ia menderita mielopati peselancar. Pihak dokter menjelaskan, cedera tersebut disebabkan oleh kompresi parah yang mungkin terjadi akibat trauma, stenosis kongenital, penyakit degeneratif, atau herniasi diskus.

Kondisi ini biasanya menyebabkan kelumpuhan seumur hidup. National Institutes of Health (NIH) melaporkan, hanya ada 60 kasus mielopati peselancar yang dilaporkan hingga saat ini.

“Mereka segera mempersiapkan kondisi saya dan bagaimana saya akan hidup di atas kursi roda,” lanjutnya.

Tidak sendirian, Marovt melewati cobaan ini dengan dukungan dari keluarganya.

“(Keluarga) saya selalu percaya pada saya dan membantu saya sejak awal, (bahkan) sebelum gerakan pertama dimulai, ibu saya bangun di tengah malam dan dia menggerakkan kaki saya. Kakak saya menggendong saya menaiki tangga ketika saya tidak bisa berjalan,” ungkap Marovt.

(Tim Marovt mengalami kelumpuhan)

 

Mulai Maraton

Setelah bertahun-tahun menjalani rehabilitasi, Marovt membuktikan bahwa diagnosis para dokter salah. Ia pun mulai berlari maraton dan mendaki gunung.

Saat ini, Marovt tidak hanya kembali berjalan kaki dan menyetir, tetapi ia juga bermain ski dan terus menantang dirinya sendiri dengan berlari maraton di seluruh dunia.

Sepanjang tahun 2023 lalu, Marovt sudah berlari maraton di London, Paris, Dallas, Manchester, Wina, dan Ljubljana. Marovt juga mendaki puncak tertinggi di Slovenia.

“Pada tahun 2024, saya ingin membuat langkah yang lebih signifikan lagi,” katanya.

Kini, Marovt ingin mendedikasikan dirinya untuk membantu dan menginspirasi orang lain, untuk menemukan kepercayaan diri dan keberanian untuk mengatasi disabilitas mereka.

“Semuanya dimulai dengan mimpi dan visi. Visualisasikan kesuksesan Anda sejelas mungkin. Percayalah dengan kuat. Berlatihlah untuk disiplin diri, dan ambil tindakan. Anda bisa mengatasi semua rintangan. Namun, pada akhirnya kemenangan terbesar adalah mengalahkan diri Anda sendiri,” tutup Marovt.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: