Kaligrafi Tiongkok

Coldplay di Jakarta (Foto: Instagram.com/coldplay)

Coldplay bekerja sama dengan The Ocean Cleanup akan membersihkan Sungai Cisadane di Tangerang, menggunakan kapal penangkap sampah bernama Interceptor 020 atau Neon Moon II.

Organisasi Nirlaba Internasional The Ocean Cleanup menciptakan pagar penangkap sampah bernama Interceptor Barricade untuk mencegah limbah masuk ke laut.

The Ocean Cleanup sejak lama telah memulai proyek untuk mencegah plastik masuk ke lautan. Sebelumnya, The Ocean Cleanup bersama Coldplay telah memulai misi untuk membersihkan lautan dari sampah plastik.

Pada tahun 2018, Coldplay mensponsori Interceptor 005 milik The Ocean Cleanup untuk mengatasi sampah di sungai-sungai yang paling kotor.

Selanjutnya, pada tahun 2021 The Ocean Cleanup dan Coldplay mengerahkan Interceptor 005 atau Neon Moon I untuk membersihkan sampah di Sungai Klang di Malaysia. Hasilnya, Neon Moon I berhasil menyingkirkan satu juta kilogram sampah dari proyek tersebut.

Menyusul kesuksesan Interceptor 005 di Malaysia, The Ocean Cleanup akan menggunakan Interceptor kedua bernama Interceptor 020 atau Neon Moon II. Saat ini, Neon Moon II masih dalam proses perakitan dan akan digunakan untuk membersihkan sampah di Sungai Cisadane, Tangerang.

Pendiri dan CEO The Ocean Cleanup Boyan Slat bersama dengan anggota Coldplay mengumumkan pembaharuan ini pada tanggal 15 November 2023, bersamaan dengan jadwal konser Coldplay ‘Music of the Spheres’ di Jakarta.

“Sangat menyenangkan bagi kami untuk mengajak Coldplay bergabung dan membuat dampak yang sangat besar untuk melawan polusi plastik di Asia. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Coldplay atas bantuan mereka dan kami tidak sabar untuk segera melihat Neon Moon II beraksi dan mencegat sampah,” ujar Slat dikutip dalam keterangannya, Jumat (17/11).

(Interceptor 020 atau Neon Moon II. Sumber: The Ocean Cleanup)

Kolaborasi dengan Pemerintah

Sebelumnya, The Ocean Cleanup telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Pemerintah Belanda, pada Jumat (12/5).

Momen ini menandai dimulainya rencana penggunaan Interceptor™ Original untuk menangkap plastik di Sungai Cisadane. Adapun Interceptor 020 atau Neon Moon II dijadwalkan akan mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2023.

Rencananya, Neon Moon II akan menangani sekitar 1.000 ton sampah plastik yang mengalir melalui Sungai Cisadane ke Laut Jawa setiap tahunnya.

Ini akan menjadi Interceptor kedua yang dikerahkan di Indonesia, setelah sebelumnya Interceptor 001 dikerahkan di drainase Cengkareng pada tahun 2018.

Sebagaimana diketahui, Sungai Cisadane termasuk dalam daftar sungai prioritas bagi pemerintah Indonesia dan The Ocean Cleanup. Terutama mengingat Deklarasi Bersama yang disepakati sebagai bagian dari penyelenggaraan KTT G20 pada tahun 2022.

Dengan demikian, Interceptor 020 menandai langkah lain dalam misi kami untuk mencegat 80% kebocoran plastik ke lautan di seluruh dunia, serta untuk membantu Indonesia mencapai target mengurangi sampah plastik di lautan sebesar 70% pada tahun 2025.

(Sungai Cisadane. Sumber: The Ocean Cleanup)

Tidak hanya pemerintah setempat, penempatan Interceptor 020 melibatkan kolaborasi dengan mitra BBWS Cilliwung-Cisadane, DLHK Kabupaten Tangerang, dan Bank Sampah Tanjung Burung.

“Kami sangat senang dapat mendukung keterlibatan The Ocean Cleanup dan Pemerintah Belanda untuk mengerahkan Interceptor di Sungai Cisadane. Ini merupakan langkah maju untuk berkontribusi bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengurangi sampah plastik dari sungai ke laut,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Jarot Widyoko.

Di sisi lain, Chief Financial Officer The Ocean Cleanup Stacey Santoso mengatakan, “Melalui dukungan dari pemerintah Indonesia dan Belanda, serta mitra operasi lokal kami, saya senang melihat The Ocean Cleanup mengambil langkah lain untuk berkontribusi pada misi Indonesia dalam mengurangi polusi plastik di laut. Masih ada beberapa lusin sungai yang menjadi target di Indonesia, dan saya berharap kami dapat menindaklanjuti dengan cepat dengan mengumumkan lebih banyak lagi proyek Interceptor di negara yang indah ini.”

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: