Kaligrafi Tiongkok

Program Ramadan Berbagi Cinta Kasih DAAI TV (Dok. DAAI TV)

Pada momen Ramadan tahun ini, DAAI TV menginisiasi program bertajuk Ramadan Berbagi Cinta Kasih dengan membagikan 1.000 paket buka puasa dari UMKM sekitar kepada anak yatim piatu dan dhuafa.

Ramadan merupakan bulan mulia dan penuh berkah yang cocok untuk menyebarkan kebaikan. Momen Ramadan ini memberikan kita kesempatan untuk melakukan banyak perbuatan baik.

Sejalan dengan hal tersebut, pada momen Ramadan 1444 H kali ini DAAI TV turut berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim piatu dan dhuafa yang tinggal di panti asuhan.

Kali ini, DAAI TV membeli 1.000 paket buka puasa dari 10 UMKM lokal yang telah dibagikan ke 10 panti asuhan di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang selama periode 3-13 April 2023.

Selain membantu anak-anak di panti asuhan, kegiatan ini sekaligus mendukung bisnis UMKM lokal agar bisa terus berkembang.

Adapun kesepuluh penerima bantuan dari program Ramadan Berbagi Cinta Kasih DAAI TV, yakni Yayasan Rahmatan Lil-Alamin, Mizan Amanah, Graha Yatim & Dhuafa (GRAY) di Tangerang dan Pasar Minggu, serta Panti Sosial Tuna Netra Bina Cahaya Bathin.

Selain itu, bantuan juga didistribusikan kepada Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Muslim Nusantara, serta Panti Sosial Asuhan Kampung Melayu, Yayasan Uswatun Hasanah, Bapak Sarono yang merawat 75 anak yatim, serta Ibu Ayya yang mengasuh ratusan anak yatim dan dhuafa.

(Tim DAAI TV bersama anak-anak yatim dan dhuafa)

Spesial di tahun ini, tim DAAI TV turut menyambangi rumah Sarono, di Klender, Jakarta Timur. Sarono adalah seorang tunanetra yang bekerja sebagai pemecah batu. Meski pendapatannya tidak seberapa, Sarono mengaku terpanggil untuk membantu anak yatim piatu.

Rumah Sarono berlokasi di dalam gang sempit yang terlihat hanya muat untuk dua orang. Namun, kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk menghidupi 75 anak yatim dan dhuafa, mulai dari balita hingga ada yang sudah lulus kuliah.

“Mungkin nggak semua orang bisa, ya, saya juga nggak punya apa-apa, saya yakin ada Allah. Allah maha tahu. Jadi setiap kita getokin batu, mungkin ada orang melihat, nanya, ‘Lagi ngapain?’, ‘Untuk apa?’, katanya ‘Bapak punya anak berapa?’ terus dia tersentuh, terus kasih rezeki buat anak-anak yatim melalui saya, katanya, ‘Moga-moga bermanfaat untuk anak-anak bapak,’” ujar Sarono kepada DAAI TV, dikutip Rabu (19/4).

Selain itu, tim DAAI TV juga menyambangi rumah Ayya Susi Damayanti di Parung, Kabupaten Bogor. Ayya merupakan seorang guru honorer di SMP Negeri 3 Parungpanjang yang berpenghasilan Rp1 juta per bulan.

Meskipun memiliki penghasilan yang terbatas, tetapi Ayya berkomitmen penuh untuk merawat 150 anak yatim dan dhuafa di desanya.

Untuk meningkatkan kemampuan anak asuhnya, Ayya pun mendirikan Istana Yatim Piatu Dhuafa Baitul Qurro, yakni pergerakan sosial yang awalnya dibentuk dari sebuah ketidaksengajaan.

Tempat ini, menampung anak-anak yatim yang kurang sejahtera karena orang tua mereka meninggal atau tidak punya pekerjaan tetap.

(Tim DAAI TV bersama Ibu Ayya di sentra UMKM)

Di tempat tersebut, Ayya secara aktif memberikan pembelajaran nonformal seperti baca tulis Al-Qur’an (BTQ), agama, tilawah, sampai Bahasa Inggris. Demi membiayai anak-anak asuhnya, Ayya menjual produk anyaman bambu berupa kipas, bakul, keranjang, dan masih banyak lainnya yang kemudian dijual secara daring.

Untuk membantu pembuatan produk anyaman bambu, Ayya juga memberdayakan para ibu dari anak yatim dan juga dhuafa.

Ayya mengaku, meskipun pendanaan masih sangat terbatas, tetapi dirinya tidak pernah menolak mereka yang datang ke sini memohon bantuan, atau meminta anaknya dan/atau keluarganya untuk diasuh.

“Ayya berdoa supaya Ayya juga panjang umur, ya. Nanti anak-anak siapa yang ngasuh. Ya, kami hibahkan diri kami ini, mau pahit mau manis kami akan tetap bersama mereka,” tutup Ayya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: