
Ilustrasi masker polusi (Foto: Valeriia Boiko via Canva Pro)
Pemerintah kembali mengusulkan kewajiban penggunaan masker khusus di DKI Jakarta dan sekitarnya guna mengantisipasi dampak polusi udara.
Masker dibuat untuk menahan tetesan atau partikel air yang keluar saat bernapas, batuk, atau bersin. Masker yang bisa menutupi wajah dengan baik juga bisa memberikan perlindungan agar tubuh tidak menghirup polusi udara.
Ada banyak masker di pasaran yang bisa digunakan untuk melindungi wajah, tetapi tidak semua masker bisa efektif melindungi diri dari polusi udara.
Berikut adalah beberapa fitur yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi masker terhadap polusi udara.
1. Memiliki Filtrasi yang Baik
Masker wajah yang beredar di pasaran diberi peringkat N90, N95, atau N99. Notasi umum ini, menunjukkan persentase partikel halus (hingga 0,3 mikron) yang telah teruji bisa diblokir oleh masker tersebut.
Contohnya, masker polusi N95 bisa memblokir 95% partikel halus, masker N90 memblokir 90%, dan seterusnya. Standar umum lainnya termasuk KN95 dan FFP2, keduanya setara dengan standar N95 untuk memblokir partikel hingga 0,3 mikron.
Jika ingin melindungi diri dari polusi partikel atau aerosol menular di udara, Sahabat DAAI bisa menggunakan masker polusi KN95, FFP2, atau N95.
2. Memiliki Segel yang Baik
Kunci keefektifan masker jenis apa pun adalah segelnya. Segel yang baik, bisa menyedot udara berkualitas baik ke wajah selama penghirupan.
Untuk masker yang sekali pakai, proses pengisapan ini bisa terlihat saat masker tertekuk ke dalam saat bernapas yang membuat permukaannya cekung.
3. Memiliki Ventilasi yang Baik
Masker yang baik memungkinkan kita untuk menciptakan ruang bernapas antara masker dan wajah, serta bisa membantu mengurangi sesak atau kesulitan bernapas.
Masker jenis ini sangat baik digunakan selama berolahraga atau selama penggunaan jangka panjang di luar ruangan.
Untuk masker polusi udara, aliran keluar melalui katup buang juga dapat membantu mencegah beberapa masker menjadi lembap akibat kondensasi dari napas.
Rekomendasi Masker Polusi Udara
Sahabat DAAI bisa memilih masker polusi udara yang menyaring hingga 95% partikel di udara hingga ukuran 0,3 mikron. Beberapa masker polusi udara yang bisa dipilih, adalah masker N95, KN95, dan FFP2.
Masker tersebut umumnya telah teruji kemanjurannya bisa menyaring hingga 95% terhadap partikel PM10, PM2.5, bakteri, virus (baik tetesan besar ataupun aerosol kecil), serbuk sari, spora jamur, sampai debu rumah tangga di udara.
Jika memungkinkan, hindari penggunaan syal pelindung wajah, masker kain, dan penutup wajah berbahan katun untuk melindungi diri dari polusi udara karena efektivitasnya masih belum teruji.
Masker berbahan katun juga cenderung memiliki celah besar yang tidak dapat dijangkau oleh filter polusi.
Di sisi lain, masker bedah biasa dapat digunakan untuk membantu mengurangi penularan droplet. Namun, masker jenis ini bukanlah masker yang efektif untuk mengatasi polusi udara karena tidak bisa melindungi diri dari partikel polusi kasar dan halus yang berukuran antara 0,3-10 mikron.