
Tradisi Mandi di Sungai Sampai Makan Bersama Jelang Bulan Puasa, Apa Maknanya? | Foto: Canva
Menjelang bulan Ramadan, beberapa daerah memiliki tradisi dan cara yang berbeda untuk menyambut bulan suci. Ketahui tradisi apa saja yang dilakukan masyarakat dari berbagai daerah.
Tak lama lagi, umat muslim di seluruh dunia akan segera menyambut bulan puasa. Melansir dari situs resmi Kementerian Agama RI, pemerintah akan melakukan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1445 H, pada Minggu (10/3).
Puasa selama bulan Ramadan merupakan salah satu bentuk ibadah wajib yang dilakukan oleh umat muslim. Ramadhan jatuh pada kalender Islam Hijriah pada bulan kesembilan.
Bulan ini dianggap sebagai bulan suci penuh berkah dan pahala. Oleh karena itu, beberapa daerah di Indonesia melakukan beberapa tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah Indonesia dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
- Padusan, Jawa Tengah
Padusan adalah salah satu tradisi yang dilakukan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Padusan merupakan sebuah tradisi unik yang dilakukan dengan cara mandi di sumber mata air, seperti berendam di sungai atau sumur yang dianggap keramat.
Biasanya, tradisi ini dilakukan satu hari sebelum bulan puasa dimulai. Makna dari tradisi ini, adalah untuk membersihkan diri dan menyucikan diri untuk menyambut bulan suci.
Selain itu, padusan digunakan sebagai media untuk introspeksi diri dan merenungkan diri dari berbagai kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
- Malamang, Minangkabau
Masyarakat Minang ternyata juga punya tradisi sendiri dalam menyambut Ramadan. Salah satunya di Sumatra Barat, masyarakat biasanya melakukan tradisi malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulan Lemang (lamang).
Adapun lemang merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu yang panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar.
Tradisi membuat lemang ini, terkenal di beberapa daerah, seperti Minangkabau, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, dan Painan. Selain untuk bulan puasa, ternyata lemang juga kerap dijadikan makanan acara hajatan, pesta pernikahan (baralek), dan kekerabatan.
- Munggahan, Jawa Barat
Munggahan memiliki arti berjalan atau keluar dari rutinitas hidup sehari-hari. Biasanya tradisi ini dilakukan 1 atau 2 hari sebelum bulan Ramadan.
Tradisi munggahan di Jawa Barat, biasanya dilakukan dengan cara pergi keluar rumah untuk berwisata, membersihkan makam keluarga, dan membersihkan seluruh tubuh termasuk keramas.
Selain itu, tradisi ini digunakan sebagai waktu untuk berkumpul keluarga. Mulai dari berdoa, makan bersama, dan saling meminta maaf kepada keluarga atau teman-teman.
Pada saat makan bersama, hidangan ini disajikan di atas daun pisang untuk merasakan kebersamaan. Tradisi ini juga memiliki tujuan untuk menyucikan diri sebelum bulan Ramadan tiba.
- Pacu Jalur
Satu lagi tradisi unik menjelang Ramadan datang dari Riau. Biasanya, warga Riau melaksanakan tradisi yang sportif dan kekeluargaan, yaitu Pacu Jalur.
Tradisi unik ini, merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan. Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria.
Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam. Namun, kini tradisi tersebut juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI.
- Megibung, Bali
Masyarakat Bali, biasanya melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan yang disebut Megibung.
Berlokasi di Kabupaten Karangasem, Bali, masyarakat di sana biasa menggelar Megibung, atau acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila.
Nantinya, warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. Nasi akan diletakkan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut ‘gibungan’, sedangkan lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut ‘karangan’.
Penulis: Kerin Chang
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
