
Dragon dance tradisi Imlek | Foto: Canva
Identik dengan Imlek dan barongsai, ternyata tarian naga (dragon dance) merupakan salah satu tarian yang wajib dan sulit untuk dilakukan, lho.
Umumnya, festival atau acara masyarakat Tionghoa yang dikenal oleh masyarakat umum adalah barongsai. Nyatanya, tarian singa (barongsai) bukan hanya satu-satunya tradisi Tionghoa.
Berbeda dengan tari singa yang hanya diperankan oleh dua orang, tari naga diperankan oleh sekumpulan orang sesuai dengan panjang dari ukuran naga tersebut.
Sekumpulan orang akan mengangkat tongkat yang terhubung ke badan naga. Kemudian mereka melakukan tarian naga agar badan naga meliuk-liuk.
Gerakan tari naga dipimpin oleh pemimpin di bagian paling depan. Pemimpin akan menggerakan kepala naga ke berbagai arah sesuai dengan irama musik yang meriah.
Jika barongsai hanya diiringi dengan alat musik tamborin saja, tari naga diiringi dengan alat musik tamborin, serta gabungan alat musik gong dan simbal.
Panjang replika badan naga biasanya 9-10 meter. Terkadang, badan naga bisa melebihi 100 meter. Semakin panjang badan naga, dipercaya akan lebih banyak mendatangkan keberuntungan.
Namun, apakah Sahabat DAAI mengetahui fakta unik di balik dragon dance?
Simbol Naga
Masyarakat Tiongkok beranggapan naga adalah hewan yang membawa keberuntungan, kekuatan, kejayaan, dan kebijaksanaan.
Mengutip dari situs web Indonesia Kaya, naga digambarkan dengan gabungan dari hewan-hewan lain. Badannya besar melingkar seperti ular, memiliki sisik layaknya ikan, tanduk rusa, telinga banteng, mata kelinci, dan cakar seperti harimau.
Oleh karena itu, naga dipercaya sebagai makhluk amfibi yang bisa terbang di udara, menyelam ke dalam laut, dan bergerak di atas tanah.
Mengutip dari National Library Board Singapore, masyarakat Tionghoa percaya bahwa naga dapat mengendalikan air, hujan, angin, dan banjir.
Umumnya, masyarakat Tionghoa juga percaya kalau naga melambangkan Dewa Kebijaksanaan yang akan turun ke bumi saat menjelang Imlek.
Oleh karena itu, naga dianggap sebagai hewan yang baik oleh masyarakat Tiongkok.
Makna Tari Naga
Beberapa acara masyarakat Tionghoa kerap menampilkan tarian naga (dragon dance). Terlebih, ketika menjelang perayaan Imlek yang meriah.
Mengutip dari China Highlights, tarian naga pertama kali muncul pada masa Dinasti Han (206 SM-220 M). Mulanya, tarian naga dibuat untuk mendoakan para leluhur dan meminta hujan, tetapi kini sudah menjadi sebuah acara hiburan.
Beberapa masyarakat Tionghoa percaya bahwa tari naga dapat mengusir roh-roh jahat.
Replika badan naga yang digunakan saat pertunjukan, biasanya didominasi dengan warna merah dengan hiasan warna lain seperti emas dan kuning.
Merah dalam perayaan Imlek dipercaya dapat membawa keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan, sedangkan emas melambangkan kesuksesan. Warna kuning juga dipercaya oleh masyarakat Tionghoa memiliki makna ketulusan.
Tari naga dibagi menjadi dua bagian, yaitu tari naga selatan dan tari naga utara.
Biasanya, tari naga utara dibuat dengan bahan fluorescent (memberikan pantulan cahaya saat malam) karena pertunjukan biasanya dilakukan saat malam hari.
Di sisi lain, tari naga selatan berasal dari Sungai Yangtze, di Tiongkok. Badan naga pada tipe tari ini didesain lebih berat karena menekankan momentum, kekuatan, dan penampilan yang megah. Setidaknya memerlukan 10 orang dalam penampilan tari naga selatan.
Legenda Dragon Dance
Makna dari simbol naga juga tidak luput dari kepercayaan legenda masyarakat Tionghoa adalah cerita seorang ibu yang mengandung selama 999 hari di desa Teratai.
Saat melahirkan seorang anak laki-laki, sang ibu merasa kebingungan karena pada dada dan belakang tubuh anak tersebut memiliki sisik naga. Mendengar cerita ini, kepala desa tidak senang dan mencari anak tersebut untuk menyakitinya.
Sang ibu yang ketakutan akhirnya menyembunyikan bayinya ke dalam kolam teratai. Namun, kepala desa mengetahuinya dan ketika ia ingin berbuat jahat, bayi ini tiba-tiba saja loncat masuk ke dalam kolam dan berubah menjadi seekor naga emas yang besar.
Sejak saat itu, ketika desa tersebut mengalami kekeringan, naga ini akan datang sambil membawa hujan. Untuk memperingati legenda dan berterima kasih kepada naga, masyarakat Tionghoa biasanya menyusun 999 bunga teratai dan melakukan pertunjukan tarian naga.
Penulis: Kerin Chang
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
