Tahun Naga Kayu | Foto: instagram/posindonesia
Tanggal 2 Februari 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) dan Pos Indonesia telah mengeluarkan prangko untuk memeriahkan perayaan Imlek 2024.
Tahun baru Imlek 2024 menurut kalender lunar adalah tahun naga 2575. Desain baru ini dikeluarkan pada produk prangko full sheet (5.000 lembar), prangko mini sheet (5.000 lembar), dan sampul hari pertama (SPS) sebanyak 1.000 lembar.
Prangko naga dijual dengan harga Rp20.000-Rp63.000 yang bisa dibeli secara daring melalui situs web https://filateli.co.id/.
Menurut Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, prangko dengan desain naga ini diluncurkan untuk koleksi benda filateli dan media pembelajaran.
“Prangko masih menjadi media pembelajaran dan benda filateli yang disenangi oleh masyarakat. Tercatat sebanyak lebih dari 10 juta keping prangko terjual selama 3 tahun terakhir,” ujar Budi dikutip dari lama website Kominfo, Jumat (/2/2024).
Menurutnya, sampai saat ini prangko memiliki peran penting dalam perkembangan dan peradaban kebudayaan nasional di Indonesia.
Penerbitan desain ini merupakan salah satu bentuk mengapresiasi kebudayaan Tionghoa dan budaya Asia lain yang percaya dengan Shio.
Desain baru yang dikeluarkan merupakan desain prangko Shio Naga. Hal ini terjadi karena tahun ini merupakan tahun Naga Kayu.
“Saya berharap peluncuran prangko serta layanan pos universal menjadi satu langkah maju bagi PT Pos indonesia, untuk menjadi layanan pos dan logistik nasional andal dan terdepan,” tutup Budi.
Tahun Naga Kayu
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, tahun Naga Kayu merupakan tahun yang istimewa karena melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
Naga dianggap sebagai hewan yang baik karena dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.
“Tahun ini diprediksi akan menjadi tahun yang penuh kemakmuran dan pertumbuhan bagi semua orang, termasuk bagi mereka yang ber-shio Naga. Naga adalah simbol kekuatan, kekuasaan, dan keberuntungan,” ucap Manajer Layanan Pelanggan dan Pemasaran Sri Emelda dikutip dari Antara News.
Beberapa masyarakat percaya bahwa naga melambangkan Dewa Kebijaksanaan yang akan turun saat Imlek.
Tidak hanya itu, mengutip dari National Library Board Singapore masyarakat Tionghoa percaya bahwa naga dapat mengendalikan banjir, angin, hujan, dan air.
Meski demikian, kayu memiliki makna tersendiri dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Umumnya, kayu dilambangkan sebagai kesuburan, kreativitas, dan pertumbuhan.
Penulis: Kerin Chang