Kaligrafi Tiongkok

Natrio Catra Yososha (Foto: Instagram.com/natriocatrayososha)

Natrio Catra Yososha (34) merupakan penyandang autism spectrum disorder (ASD) atau autisme yang menyelesaikan lari full marathon sejauh 42 kilometer (km).

Osha mengikuti perlombaan lari bertajuk BTN Jakarta Run 2023 untuk memperingati HUT ke-496 DKI Jakarta, pada Minggu (12/11).

Di dalam ajang tersebut, Osha menjadi penyandang autisme pertama yang berhasil menyelesaikan marathon sejauh 42 km dengan catatan waktu 06:47:37, atau bertepatan dengan cut off time yang ditetapkan panitia.

Sebagai informasi, autisme merupakan gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku.

Meskipun memiliki kondisi yang tidak biasa, tetapi Osha bersemangat untuk menyelesaikan lari maraton hingga garis finis.

Osha mengaku, dirinya mengikuti sebuah komunitas lari sejak 1,5 tahun lalu. Komunitas ini, menurut Osha, menjadi wadah bagi dirinya untuk menyalurkan hobi dan misinya.

Untuk itu, Osha kerap mengikuti ajang lari dengan jarak yang bervariasi. Mulai dari jarak 5k, 10k, half marathon, hingga terbaru marathon.

“Jadi saya ikut maraton karena sudah siap untuk naik level lari dari Half Marathon ke Full Marathon. (Saya juga) punya target untuk bisa Full Marathon akhir tahun ini,” ujar Osha kepada DAAI TV, Senin (20/11).

Persiapan Maraton 42 KM

Osha menjelaskan, dirinya mengetahui ajang lari ini dari komunitasnya. Merasa tertantang untuk naik level lari, Osha pun mendaftarkan diri pada ajang maraton tersebut.

Setelah berhasil menyelesaikan Half Marathon pada Juli 2023 lalu, tidak lama kemudian Osha langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti lari Full Marathon. Selama kurang lebih 100 hari, Osha mempersiapkan fisiknya untuk ikut maraton 42 km.

Siapa sangka, di balik semangat dan ambisinya menuntaskan maraton 42 km, ternyata Osha juga punya tujuan mulia bagi para penyandang disabilitas lainnya.

“Jadi tujuan saya lari dan join kegiatan-kegiatan bersama komunitas lari, (adalah) untuk memperkenalkan autisme ke masyarakat. Supaya perundungan dan stigma negatif tentang autisme bisa dikurangi atau diminimalkan. (Dengan demikian) kedua belah pihak, baik lingkungan masyarakat maupun saya sendiri bisa sama-sama belajar,” kata Osha.

Kendala Selama Maraton

Selama kegiatan maraton berlangsung, Osha dikawal oleh sang ayah hingga menuju garis finis. Osha bercerita, sang ayah megawal dirinya menggunakan sepeda mulai dari km 20 hingga garis finis.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Osha selama menuntaskan maraton, adalah cuaca terik yang membuatnya menjadi cepat haus. Selain itu, rute yang menanjak juga membuatnya cepat lelah dan kehabisan energi.

Meski demikian, Osha bersyukur dirinya bisa bertahan dan tidak mengalami cedera atau keram pada kakinya. Untuk mengatasi rasa tidak nyaman selama berlari, Osha menggunakan penyemprot kaki di station yang tersedia di sepanjang jalur.

“Bapak saya ngawal lari maraton pakai sepeda (mulai dari) separuh perjalanan saya dari flyover Antasari sampai ke Balaikota DKI. Alhamdulillah, jadi orang pertama pelari penyandang autisme di Indonesia yang bisa finis lari kategori Full Marathon 42k,” jelas Osha.

Rencana ke Depan

Walaupun telah menyelesaikan maraton dengan baik, tetapi Osha tidak puas dengan pencapaiannya. Menurut Osha, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kembali, misalnya dari segi persiapan dan waktu lari.

Ke depannya, Osha ingin tetap konsisten menyebarkan kesadaran kepada masyarakat terkait autisme lewat unggahannya di sosial media.

“Di sosial media, saya memperkenalkan autisme pelan-pelan dulu. Mulai dari orang-orang yang saya kenal dulu, seperti teman-teman dan komunitas-komunitas lari utamanya,” ungkap Osha.

Osha juga memberikan dukungan untuk pejuang disabilitas lainnya yang ingin melampaui keterbatasan seperti dirinya.

“Jadi unik itu bukan aneh dan buruk, keunikan yang dimiliki itu yang membuat kita semua jadi spesial. Jangan malu sama diri sendiri upgrade diri, tetap jadi diri sendiri, serta lakukan apa yang kalian suka dan mampu,” tutup Osha.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: