
Ilustrasi koper airwheel (Foto: Vlada Karpovich via Pexels)
Koper AirWheel adalah koper robot yang bisa dikendarai seperti kendaraan bermotor karena didukung oleh tenaga baterai. Terdapat pegangan di depan koper agar bisa dikendarai dan tombol untuk menjalankan koper.
Belum lama ini, media sosial diramaikan oleh pengakuan seorang penumpang pesawat yang tidak bisa membawa koper AirWheel ke dalam kabin.
Pengalaman ini dibagikan oleh pengguna TikTok @febriansyahputra_24. Di dalam video tersebut, dirinya mengaku terkejut karena kini tidak bisa lagi masuk ke kabin pesawat, sehingga harus masuk ke bagasi.
Padahal, kata Febriansyah, koper yang ia bawa tidak menyalahi aturan dari segi berat dan ukuran koper.
Febriansyah juga menuturkan, dirinya telah menggunakan koper AirWheel selama 1-2 tahun, tetapi baru kali ini kopernya dilarang masuk ke dalam kabin.
“Apa benar peraturannya udah berubah sekarang? Angkasa Pura ataupun yang punya peraturan dari Citilink, Garuda, atau dan lain-lainnya mohon info, ya,” ujar Febriansyah dikutip dalam videonya, Selasa (23/1).
Mengutip dari situs web Garuda Indonesia, smart luggage secara umum memiliki fitur dan perangkat seperti charger USB, hotspot Wi-Fi, GPS, sistem penguncian otomatis, dan roda bermotor.
Penumpang yang akan membawa smart luggage dengan baterai yang tidak dapat dilepas-pasang (antara baterai dengan koper) dapat menimbulkan risiko bahaya kebakaran pada kompartemen kargo atau kabin pesawat. Dengan demikian, smart luggage jenis ini tidak diizinkan untuk dibawa sebagai bagasi tercatat ataupun bagasi kabin.
Sebagai acuan, berikut adalah aturan dari beberapa maskapai terkait koper AirWheel di dalam kabin dan bagasi pesawat.
A. Garuda Indonesia
Koper AirWheel boleh masuk ke dalam kabin jika baterai lithium-ion dapat dilepas-pasang dan kapasitas baterai lithium-ion maksimal 100 Wh.
Kemudian, berat koper beserta isinya maksimal 7 kg, dimensi keseluruhan termasuk roda dan handle tidak lebih dari 56 x 36 x 23 cm / linear 115cm, dan baterai dilepas dari koper sebelum boarding.
Apabila koper Aiweheel tidak memenuhi salah satu persyaratan tersebut, maka koper tidak diperkenankan untuk naik ke dalam kabin pesawat.
Di sisi lain, berikut adalah aturan koper AirWheel bisa masuk ke dalam bagasi pesawat.
Smart luggage yang memiliki kriteria baterai lithium-ion lepas-pasang dan kapasitas baterai lithium-ion sampai dengan 160 Wh.
Kemudian, smart luggage memiliki kapasitas baterai melebihi 100 Wh, tetapi kurang dari 160 Wh maka dapat diangkut sebagai bagasi tercatat dengan syarat mendapatkan persetujuan dari pihak maskapai.
Selain itu, penumpang harus melepas baterai dari smart luggage sebelum check-in dan dibawa bersama penumpang ke dalam pesawat. Apabila smart luggage tidak memenuhi salah satu persyaratan tadi, maka tidak diperkenankan untuk diangkut sebagai bagasi tercatat.
B. Citilink Indonesia
Ketentuan smart luggage pada maskapai ini, adalah sebagai berikut.
Smart luggage dengan baterai lithium-ion yang tidak dapat dilepas-pasang tidak diperkenankan untuk diangkut pada penerbangan Citilink.
Smart luggage dengan baterai lithium-ion yang dapat dilepas-pasang diperkenankan untuk diangkut pada penerbangan Citilink Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut.
- Kapasitas baterai lithium–ion ≤ 100 Wh dan baterai tidak terpasang.
- Smart luggage diperkenankan sebagai bagasi kabin dengan dimensi sesuai ketentuan bagasi kabin yaitu: 56 cm x 36 cm x 23 cm (Airbus A320 & A330) dan 41 cm x 34 cm x 17 cm (ATR 72-600) dengan maksimum berat 7 kg dan muat jika diukur menggunakan Baggage Test Unit (BTU) yang telah disediakan.
- Jika smart luggage dilaporkan sebagai bagasi tercatat di check-in counter, baterai harus dilepaskan dan baterai tersebut dibawa penumpang.
- Jika smart luggage tidak memenuhi ketentuan, akan diberlakukan ketentuan sweeping baggage dan Citilink menerapkan biaya bagasi sweeping di boarding gate.
Penumpang yang membawa smart luggage juga diwajibkan melapor kepada petugas check-in. Jika penumpang tidak bersedia memenuhi persyaratan, petugas Citilink berhak menolak pengangkutannya. Di sisi lain, smart luggage disarankan untuk dilengkapi dengan pelindung ekstra seperti cover.
C. Lion Air Group (Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Batik Air)
Di dalam laman resmi Lion Air Group, tidak ada ketentuan khusus terkait penggunaan smart luggage. Namun, maskapai menegaskan terkait aturan membawa pengisi baterai portable (power bank) dan baterai lithium.
Menurut Lion Air Group, seluruh penumpang wajib melapor jika membawa perangkat elektronik untuk mencegah perangkat yang mengandung baterai lithium masuk sebagai bagasi terdaftar.
Di dalam pesawat, penumpang dilarang menghubungkan power bank dan baterai lithium dengan perangkat elektronik lain. Adapun, kapasitas maksimum yang diizinkan masuk sebagai bagasi kabin adalah 100 Wh.
“Kapasitas 100-160 Wh harus melalui persetujuan Lion Air Group untuk diangkut. Kapasitas lebih dari 160 Wh dilarang dibawa ke pesawat udara,” tulis aturan Lion Air Group.
D. Pelita Air
Maskapai Pelita Air juga tidak menulis ketentuan khusus terkait penggunaan koper AirWheel dan hanya menegaskan aturan membawa power bank dan baterai lithium.
Menurut Pelita Air, power bank wajib dibawa ke dalam bagasi kabin, bukan bagasi pesawat. Adapun, power bank yang diizinkan masuk ke dalam pesawat tidak lebih dari 20.000 mAh atau 100 Wh.
“Power bank dengan kapasitas melebihi 32.000 mAh atau 160 Wh tidak diperkenankan,” tegas Pelita Air.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
