Kaligrafi Tiongkok

Ilustrasi olahraga bersama anak (Foto: matimix via Getty Images)

Kebiasaan olahraga sejak dini perlu ditanamkan kepada anak agar bisa memberikan banyak manfaat baik bagi kehidupan.

Membagi waktu secara seimbang antara pekerjaan dan keluarga sangat penting dilakukan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, adalah dengan mengajak anak untuk turut aktif berolahraga.

Kebiasaan olahraga sejak dini, bisa menjadi salah satu indikator yang dapat memberikan prediksi tentang kesejahteraan seseorang di kemudian hari.

Mengajarkan berolahraga sejak dini, tentunya akan memberikan banyak manfaat baik bagi orang tua dan anak-anak.

Misalnya, seperti meningkatnya daya intelegensi anak, mengajak anak untuk bisa belajar bekerja sama dan sportif, membangun kepercayaan dan quality time antara orang tua dan anak, mengurangi stres pada orang tua, serta membuat anak lebih bahagia.

Jika ingin mencoba, berikut adalah beberapa cara ajak anak untuk aktif berolahraga yang bisa dilakukan orang tua.

 

1. Berikan Contoh Kepada Anak

Anak adalah cerminan orang tua, maka mengajarkan anak untuk mulai rutin berolahraga harus dimulai dari orang tua.

Anak memiliki kecenderungan untuk mencontoh keseharian yang ditunjukkan orangtua, khususnya sang ayah. Dimulai dari bangun pagi yang diawali dengan minum air putih terlebih dahulu.

Kemudian, melanjutkan olahraga rutin dengan workout singkat seperti lari keliling komplek selama 30 menit setiap harinya, tanpa disadari akan membuat anak melihat dan tertarik meniru hal tersebut.

 

2. Gunakan Bahasa yang Ringan dan Menyenangkan

Sekilas komunikasi memang tampak sederhana, tapi cara berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan juga beragam, apalagi jika berkomunikasi dengan anak-anak.

Untuk mengajak anak ikut terlibat dalam melakukan sesuatu, perlu dimulai dengan obrolan kecil yang mudah dimengerti oleh si kecil.

Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang menyenangkan agar anak bisa menjadi lebih tertarik. Sebagai contoh, orang tua bisa mengatakan, “Ikut ayah main di GBK, yuk! Nanti kamu bisa explore apa pun di sana.”

 

3. Ikuti Ritme Anak dan Utamakan Kenyamanannya 

Setelah berhasil mengomunikasikan ajakan olahraga bersama si kecil, orang tua bisa mulai mengajak sang anak untuk ikut aktif di kegiatan olahraga dengan konsep yang lebih besar, serta dilakukan bersama-sama.

Ajak anak untuk berpartisipasi di salah satu acara atau kompetisi olahraga, misalnya seperti olahraga lari. Orang tua bisa mulai dari rute khusus anak dengan aktivitas trek lari yang pendek dan menarik.

Misalnya, seperti lari sambil memecahkan games, atau permainan ketangkasan yang dapat menstimulasi perkembangan si kecil. Mengikuti ritme anak sangatlah penting karena anak akan merasa nyaman dan tidak terpaksa, sehingga bisa membentuk kepercayaan diri mereka. Setelah berolahraga, orang tua dapat mengajak anak ke area anak untuk menambah aktivitas seru lainnya.

 

4. Beri Reward untuk Anak

Setelah semua kegiatan olahraga dilakukan oleh anak dengan perasaan senang, jangan lupa untuk memberikan reward sebagai apresiasi karena sudah berhasil melakukan hal positif.

Hal ini, juga bisa menjadi afirmasi untuk anak agar dirinya bisa menjadikan hal tersebut sebagai kegiatan rutin yang bermanfaat untuk diri sendiri.

Orang tua pun bisa mulai memperkenalkan anak dengan barang-barang yang dapat menunjang aktivitas olahraganya, seperti sepatu lari khusus anak, pakaian olahraga, dan perlengkapan lari yang menunjang penampilannya. Misalnya seperti baju lari berdaya serap tinggi khusus anak, sampai topi anti sinar UV.

Pastikan anak menentukan sendiri barang-barang pilihan mereka, serta bebaskan mereka untuk memilih sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini akan menjadi salah satu pemacu semangat baru untuk anak agar tetap rutin berlari.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: