PSM Unhas (Foto: Situs Web Universitas Hassanudin)
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Hasanuddin (PSM Unhas) Makassar berhasil menjadi juara pertama dalam 12th World Choir Games 2023 di Gangneung, Korea Selatan.
Prestasi membanggakan diraih oleh PSM Unhas yang berhasil meraih emas dalam ajang internasional 12th World Choir Games 2023.
Ini merupakan sebuah ajang tertinggi paduan suara dunia yang diselenggarakan oleh Interkultur Foundation. Kompetisi tersebut, berlangsung di Kota Gangneung, Provinsi Gangwong, Korea Selatan, Jumat (7/7).
Mengutip dari situs web Unhas, Pelatih PSM Unhas Ari Anshari Sanusi menjelaskan, untuk mengikuti perlombaan tersebut PSM Unhas telah melakukan persiapan sekitar satu tahun.
Mulai dari proses pendaftaran, pengiriman berkas terkait lomba, latihan intens, hingga persiapan kostum dan beberapa persiapan lainnya yang diperlukan.
Di dalam perlombaan tersebut, Anshari mengatakan PSM Unhas mengikuti dua kategori.
Di antaranya, kategori Folklore Acapella yang merupakan lagu rakyat negara asal peserta yang dibawakan tanpa iringan music, serta Scenic Folklore atau lagu yang memiliki alur cerita, diiringi musik tradisional dan koreografi.
Untuk kategori Folklore Acapella, PSM Unhas berhasil meraih 92 poin, sedangkan untuk kategori Scenic Folklore PSM Unhas berhasil meraih 95,50 poin.
Hasil penilaian inilah yang berhasil mengantarkan PSM Unhas meraih emas, serta mampu mengalahkan tim mancanegara seperti Amerika dan Australia.
“Untuk kategori Folklore Acapella, kami membawakan lagu Ma’rencong- rencong (Makassar), Si Patokaan (Minahasa), dan Toki Tifa (Maluku). Adapun untuk kategori Scenic Folklore lagu yang kami bawakan ada dua, yakni Alu To Ma’lambuk dan Langkan Maega. Pemilihan lagu ini karena tingkat kesulitannya yang tinggi,” jelas Ari dalam keterangannya, dikutip Kamis (13/7).
Secara umum, kategori yang diikuti PSM UNHAS adalah level Champions Competition, yaitu kategori yang diperuntukkan bagi paduan suara yang telah memperoleh juara pada kompetisi-kompetisi sebelumnya.
Di dalam perlombaan ini, ada berbagai negara lain yang terlibat seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, hingga Australia.
