
Ilustrasi dehidrasi saat hamil (Foto: Milkos via Getty Images)
Dehidrasi adalah kondisi saat cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal.
Kondisi dehidrasi bisa menyerang siapa saja, termausk ibu hamil. Dehidrasi pada ibu hamil dapat mengganggu tumbuh kembang janin, bahkan menyebabkan komplikasi kehamilan.
Untuk itu, sangat penting memenuhi kebutuhan cairan selama hamil. Salah satunya, dengan rajin mengonsumsi air mineral.
Melihat manfaat minum air putih selama kehamilan, penting untuk Sahabat DAAI mengenali ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil sebagai langkah awal mengantisipasi berbagai dampaknya.
Adapun tanda atau gejala umum dehidrasi saat hamil, adalah ibu mengalami overheating atau kepanasan berlebih.
Pada saat tubuh memiliki asupan cairan yang cukup, maka ia dapat mengatur suhu tubuh dengan baik. Namun, fungsi ini akan terganggu jika tubuh kekurangan cairan.
Berikut adalah beberapa tanda lain yang menunjukkan gejala dehidrasi pada ibu hamil yang bisa diantisipasi sejak dini.
1. Merasa Haus Berlebihan
Ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil yang pertama, adalah sering merasa haus. Hal ini sebetulnya merupakan sinyal bahwa tubuh Sahabat DAAI sedang kekurangan cairan.
Pasalnya, ketika Sahabat DAAI kurang minum keseimbangan elektrolit dan metabolisme tubuh akan terganggu. Dampaknya, Sahabat DAAI pun merasa haus berlebihan.
2. Sering Pusing atau Sakit Kepala
Kalau Sahabat DAAI sering mengalami pusing atau sakit kepala selama kehamilan, mungkin saja hal tersebut menandakan tubuh sedang mengalami dehidrasi.
Ini karena, volume darah ibu hamil biasanya akan meningkat hampir dua kali lipat dari jumlah biasanya.
Tanpa tercukupinya asupan cairan, maka peredaran darah dalam tubuh yang membawa oksigen juga akan turut berkurang, sehingga kepala mudah merasa pusing atau sakit.
3. Mulut Kering
Mulut kering, bibir pecah-pecah, atau lidah tampak bengkak juga merupakan ciri lain dehidrasi pada ibu hamil.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh cuaca atau suhu udara yang cukup panas di tempat, sehingga membuat tubuh membutuhkan asupan cairan lebih banyak.
4. Sembelit
Sembelit atau susah Buang Air Besar (BAB) juga menjadi salah satu gejala dehidrasi pada ibu hamil.
Perubahan hormon ketika mengandung biasanya menyebabkan kinerja usus melambat. Kondisi ini, akan menjadi lebih parah apabila usus tidak memperoleh cairan yang cukup.
5. Denyut Jantung Lebih Cepat
Ciri-ciri dehidrasi pada ibu hamil yang cukup serius, adalah ketika denyut jantung lebih kencang dan membuat napas terburu-buru.
Kondisi tersebut terjadi akibat adanya ketidakseimbangan elektrolit saat ibu hamil kurang minum. Jantung juga akan berusaha keras untuk memompa darah lebih kuat, untuk mencukupi kebutuhan oksigen ketika kekurangan cairan. Akibatnya, detak jantung pun menjadi tidak normal dan terasa berdebar-debar.
Untuk mengatasi dehidrasi pada ibu hamil, biasanya dokter akan memberikan cairan khusus melalui pembuluh darah sebagai cara mengatasi dehidrasi pada dengan tingkat berat.
Namun, pada gejala dehidrasi ringan, penanganan pertama yang dianjurkan adalah segera beristirahat dan memperbanyak minum air putih.
Ibu hamil disarankan untuk minum air putih setidaknya 10 gelas per hari. Hal ini, dilakukan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Namun, jika gejala dehidrasi semakin parah, Sahabat DAAI perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapat penanganan lebih lanjut.