Kaligrafi Tiongkok

Ayo Less Waste melakukan penanaman mangrove (Foto: DAAI TV)

Demi menjaga ekosistem laut dan bagian konservasi mangrove, komunitas lingkungan Ayo Less Waste (ALW) melakukan aksi penanaman 4.000 bibit mangrove.

ALW melakukan penanaman mangrove di Ketapang Urban Aquaculture (Taman Mangrove Ketapang), Desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (27/8).

Mengusung tema “Mangrove I am in Love (MIILO): Jaga Ekosistem Laut, untuk Konservasi Mangrove” aksi hijau ini mengajak para aktivis lingkungan, serta masyarakat umum menjaga keberlangsungan mangrove.

Tidak hanya itu, aksi penanaman mangrove ini juga dilakukan dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan, sekaligus memperingati Hari Mangrove Sedunia pada (26/7) lalu.

Hutan mangrove sendiri, berperan penting untuk bumi karena mampu menyerap emisi karbondioksida dengan sangat baik, menahan laju abrasi, erosi, dan intrusi air laut.

Selain ALW, acara ini juga turut diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Kitabisa, Salam Setara, serta DAAI TV selaku media partner.

Secara keseluruhan, aksi penanaman mangrove melibatkan sekitar 130 peserta yang merupakan hasil kolaborasi bersama para aktivis lingkungan di berbagai komunitas.

Ketua Pelaksana MIILO Mira Azra berharap, melalui kegiatan ini peserta dapat memahami pentingnya menanam mangrove bagi lingkungan, serta mengapresiasi keterlibatan para komunitas dalam gerakan kebaikan ini.

“Terima kasih para kolaborator yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan MIILO. Alhamdulillah kegiatan hari ini bisa terlaksana, mudah-mudahan hutan mangrove ini bisa terjaga kelestariannya,” ujar Mira dikutip dalam keterangannya, Kamis (31/8).

Di sisi lain, DAAI TV selaku media partner juga sangat mengapresiasi kegiatan tanam mangrove yang diikuti oleh anak-anak muda ini.

“Kami sangat mengapresiasi berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Apalagi yang dilakukan oleh anak-anak muda karena ini sejalan dengan value DAAI TV,” papar PR Manajer DAAI TV Mika Wulan.

Kepala Seksi Hasil Teknologi Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Hari Mahardika berharap, setelah mengikuti kegiatan ini para anak muda bisa terus melakukan penanaman berkelanjutan.

“Harapan saya ini bukan kegiatan pertama dan terakhir, kita tantang teman-teman terus menanam mangrove di Kabupaten Tangerang,” kata Hari.

Sebagai informasi, di dalam pelaksanaan tanam mangrove ini peserta dibagi menjadi 12 kelompok. Acara ini dimulai dengan ice breaking, lalu berlanjut ke aksi clean up membersihkan lingkungan dari sampah di sekitar lokasi acara, selanjutnya berjalan menyusuri area tanam.

Sebelum mulai menanam mangrove, dilakukan pelepasan kepiting tapal kuda (horseshoe crab) yang disebut juga belangkas atau yang populer dikenal sebagai mimi.

Kehadiran hewan langka dan terancam punah dalam ekosistem mangrove ini, merupakan bio-indicator yang menandakan bahwa mangrove sudah semakin sehat dan baik.

Salah satu peserta tanam mangrove, Tanayam (16) mengatakan, dirinya sangat bersemangat dalam melakukan penanaman bibit mangrove ini.

“Di kebun mangrovenya kita harus melewati lumpur dan itu paling seru. Setelah menanam mangrove jadi cantik sejajar,” tutup Tanayam.

 

Penulis: Aryani Rahmadita

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: