Sumber Gambar : Canva Pro
Penulis : William Julian Alexander
Ada nasihat bijak yang mengatakan, “Orang-orang yang Anda pilih untuk berada di sekitar Anda akan membentuk kepribadian, cara Anda dalam berpikir, berbicara, dan memandang dunia,” Nasihat ini menggarisbawahi betapa besarnya peran lingkungan sosial dalam memengaruhi kehidupan seseorang.
Berbicara tentang lingkungan sosial, pernahkah Anda mendengar istilah Toxic People? Istilah ini menjadi salah satu istilah yang populer di kalangan anak muda saat ini. Toxic people bukanlah semacam orang yang beracun melainkan seseorang yang menebarkan energi negatif kepada orang lain.
Tidak sedikit orang yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dengan toxic people. Dalam hubungan ini, seseorang tak jarang direndahkan, diperlakukan tidak adil, hingga menjadi sasaran amarah. Hal ini tidak boleh dianggap sepele, sebab dapat berdampak pada kesehatan mental.
Tanda-tanda orang yang toksik tidak bisa dinilai dari tampilan fisik. Karena tampilan orang toksik menyerupai orang normal pada umumnya. Untuk dapat mengetahuinya, dikutip dari suara.com, ada beberapa ciri-ciri yang dapat dikenal dari orang yang toxic:
- Gemar mengontrol dan memanipulasi orang lain
Biasanya, orang yang memiliki kepribadian toxic gemar mengontrol orang lain sesuai dengan keinginannya. Tidak hanya itu, orang semacam ini juga bisa membuat orang lain merasa berutang budi kepadanya.
- Sulit Minta Maaf
Orang yang toksik biasanya sulit untuk minta maaf meski mereka jelas-jelas telah melakukan kesalahan. Mereka bakal menganggap kesalahan yang mereka perbuat disebabkan oleh orang lain.
- Tidak Memiliki Empati dan Simpati
Orang toksik umumnya tidak memiliki dua sikap itu. Contohnya, ketika ada teman mereka yang tengah ketiban masalah, alih-alih mendukung atau menghibur, mereka justru sibuk menghakimi atau menyalahkan.
- Merasa Dirinya Paling Benar
Salah satu tanda toxic peole adalah memiliki Thanos Syndrome atau sindrom Thanos. Orang dengan sindrom ini biasanya merasa paling hebat dan paling benar. Bahkan, mereka seringkali mengira jika tidak ada kehadiran mereka, maka semua hal akan berantakan atau berjalan tidak mulus.