
Ilustrasi Reyhan Muhammad Hatta (Foto: Situs Web Sekolah Cikal)
Semakin banyak siswa berprestasi yang mengharumkan nama bangsa. Kali ini, Reyhan Muhammad Hatta berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan 65 negara pada ajang olimpiade internasional.
Reyhan Muhammad Hatta, siswa kelas 12 SMA Cikal Amri Setu, berhasil meraih medali perunggu pada kompetisi International Economics Olympiad Winter Challenge (IEOx) yang diselenggarakan oleh International Economics Olympiad, di Yunani, pada Kamis (16/2).
Olimpiade tersebut diikuti oleh 66 negara, termasuk Indonesia, 1.600 pelajar, dan 319 institusi dari seluruh dunia.
Mengutip dari situs web sekolah Cikal, Hatta mengaku alasannya mengikuti olimpiade ini adalah untuk menantang dirinya mempelajari dan meraih pengetahuan tentang ilmu ekonomi dengan lebih luas lagi.
Hatta mengaku, ia cukup terkejut saat berhasil meraih medali perunggu di tingkat internasional. Pasalnya, kata Hatta, dirinya tidak terlalu berekspektasi tinggi dalam kompetisi ini, mengingat IEOx adalah kompetisi internasional pertamanya.
“Ketika saya dikabari oleh teman saya kalau saya meraih medali perunggu, saya tidak menyangka dan kaget. Pasalnya, untuk kompetisi ini saya tidak memiliki ekspektasi apa pun karena waktu persiapannya yang cukup pendek, serta di tengah kesibukan saya dengan tugas sekolah dan rangkaian seleksi peserta olimpiade internasional,” ujar Hatta dikutip dalam keterangannya, Senin (27/3).
Atas prestasi ini, Hatta merasa bangga dan senang dengan dirinya sendiri. Apalagi, ini adalah medali internasional pertamanya, baik di bidang akademis maupun non akademis.
Hatta melanjutkan, “(Kemenangan ini) cukup menaikkan kepercayaan diri dan semangat saya, untuk bisa lolos seleksi mewakili Indonesia di ajang International Economics Olympiad (IEO) di Yunani pada bulan Juli atau Agustus nanti.”
Pada olimpiade selanjutnya, kata Hatta, hanya ada 5 delegasi saja dari 30 medalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) ekonomi yang akan mewakili Indonesia.
Di dalam kompetisi IEOx, Hatta harus menjalankan tiga rangkaian kompetisi, yakni business case (ide bisnis), economic quiz (kuis ekonomi), dan financial literacy game (permainan literasi keuangan).
Namun, untuk kompetisi ini persiapannya relatif pendek, yakni hanya sekitar satu bulan saja. Pasalnya, kompetisi ini hanya merupakan agenda persiapan menuju IEO di Yunani.
Adapun persyaratan delegasi yang akan mewakili Indonesia di kompetisi IEO nanti, adalah harus sudah menjadi medalis olimpiade ekonomi di negaranya terlebih dahulu.
“Jika dibandingkan dengan IEOx, cakupan IEO itu lebih kecil. Tahun lalu saja, hanya ada 41 tim dari 40 negara yang mengikuti IEO. Namun, bisa dibilang IEO lebih eksklusif karena persyaratan untuk bisa mengikuti IEO itu harus menjadi medalis olimpiade ekonomi di negara nya terlebih dahulu. Kemudian, juga harus di dipilih oleh komite olimpiade ekonomi di negaranya,” tutup Hatta.