
Sumber Gambar : Canva Pro
Penulis : Grace Kolin
Ketika sedang asyik mengobrol, tiba – tiba Anda lupa dengan kata yang hendak diucapkan. Meskipun kata-kata tersebut telah terlintas samar – samar dalam otak Anda. Sehingga tidak jarang membuat Anda geregetan dan secara refleks mengucap, “Apa ya sebutannya? Sudah diujung lidah nih.”
Kebanyakan orang pastinya pernah mengalami kondisi ini. Kondisi ini dikenal dengan TOT atau Tip-of-the-Tongue. Menurut laman hellosehat.com. ToT juga dikenal dengan nama lethologica. Lethologica berasal dari bahasa Yunani klasik, yakni lethe (kelupaan) dan logo (kata). Jika digabungkan, istilah ini bisa mengarah pada makna ‘kelupaan suatu kata’.
Lethologica adalah kondisi sementara. Ini bukanlah suatu tanda dari gangguan saraf atau otak yang serius. Kondisi dapat terjadi pada siapapun dan usia berapapun. Biasanya, orang dewasa muda bisa mengalami kondisi ini setidaknya seminggu sekali, sementara pada lansia, frekuensi kondisi ini lebih sering terjadi, yaitu sekitar sekali sehari.
Meskipun tidak berbahaya, melupakan kata yang ingin diucapkan kerap kali membuat orang jadi stres hingga frustasi. Sebab, ia berusaha untuk mengingat kembali kata-kata yang kelupaan. Pada orang yang lebih tua, lethologica bahkan sering menimbulkan perasaan ketidakmampuan pada diri sendiri atau menarik diri dari interaksi sosial.
Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Melansir dari laman hellosehat.com, penyebab terjadinya lethologica tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa peneliti berpendapat bahwa kondisi ini justru dapat menjadi ajang latihan bagi otak. Fenomena ini membuat otak semakin mengenal “kata” yang sering dilupakan dengan mencari jalan dan membuat kode khusus untuk mengingatnya di lain waktu.
Selain itu, dalam mengatasi dan mencegah kondisi ini, beberapa orang pun bahkan berupaya melakukan berbagai cara seperti membaca buku atau bertanya pada orang lain.
Namun, cara terbaik untuk mengatasi lethologica adalah mengalihkan otak pada kata lain yang sepadan. Dengan begitu, seseorang tetap dapat berbicara dengan lancar tanpa perlu terpaku memikirkan kata yang terlupakan. Pada suatu waktu, kata yang sempat terlupakan ini bisa muncul kembali secara tiba-tiba di benaknya.
Artikel ini dibuat dari berbagai sumber