Cuplikan drama Memaafkan Luka. Cuplikan drama Memaafkan Luka.

Suatu hari putri Nenek Gui-zhi, Li-nv, meninggal dunia akibat flu berkepanjangan yang mengakibatkan paru-parunya terinfeksi. Hal ini memberikan pukulan yang sangat besar Nenek Gui-zhi karena Li-nv merupakan putri kesayangannya. Sejak kecil, Li-nv sudah sangat pengertian dan berbakti, bahkan dialah yang mengajak Nenek Gui-zhi belajar Dharma dan menjadi relawan di RS Tzu Chi.

Meski sudah 2 bulan berlalu sejak kepergian Li-nv, Nenek Gui-zhi tetap belum bisa berjalan keluar dari kesedihan. Hal ini membuat A Jiao dan para tenaga medis di ruang perawatan paliatif khawatir. Mereka bahkan memutuskan jangan membiarkan Nenek Gui-zhi sendirian sehingga mereka menemaninya sepanjang hari secara bergilir.

Namun, kondisi Nenek Gui-zhi tetap tidak membaik. Akhirnya, Dokter Chen berunding dengan putra sulung Nenek Gui-zhi dan memutuskan akan membawa Nenek Gui-zhi ke Taipei untuk menjalani konseling.

Setelah 2 tahun berlalu, Paman Shun-xing kembali masuk ke ruang perawatan paliatif. Sampai sekarang hubungannya dengan putranya masih sama, tidak ada kemajuan. Dia sangat ingin meminta maaf pada istrinya, tetapi istrinya sudah meninggal 30 tahun lebih. Jadi, dia tidak tahu harus bagaimana. Dia penuh dengan penyesalan dan kesedihan karena putranya membencinya.

Suatu hari A Mao, mantan suami A Jiao, datang ke rumah sakit untuk bertemu dengan A Jiao. A Jiao pun bersedia menemuinya. Mereka pun berbicara dan saling meminta maaf atas perbuatan masing-masing di masa lalu, serta saling mendoakan. Akhirnya, ikatan masa lalu A Jiao dan A Mao bisa diselesaikan dengan baik.