
Sumber Gambar : reswirl.eco
Penulis : Grace Kolin
Umumnya, sikat gigi terbuat dari bahan plastik dan sulit untuk didaur ulang. Melansir dari laman ourpermaculturelife.com, ada sekitar 4,7 milliar sikat gigi yang diproduksi setiap tahunnya. Tidak hanya itu, menurut informasi dari American Dental Association, sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga sampai empat bulan sekali. Jika memadukan data dan saran tersebut, itu berarti, setiap setahunnya akan bermunculan banyak sampah sikat gigi. Jumlah yang tidak sedikit ini tentu dapat menjadi ancaman bagi lingkungan, apalagi jika keberadaan sampai membanjiri lautan.
Untuk menyelamatkan bumi dari ancaman polusi sampah plastik, produsen sikat gigi asal Inggris, Reswirl, menciptakan inovasi sikat gigi yang dapat sepenuhnya terurai secara alami pada akhir masa pakainya. Selain bersifat biodegradable, sikat gigi ini juga ramah vegan. Ini dikarenakan, seluruh bagian dari sikat gigi ini terbuat dari bahan nabati, yaitu Bio-BPS yang berasal dari industri kompos dan dicampur dengan kalsium karbonat alami.
Sikat gigi Reswril dapat digunakan selama tiga bulan atau lebih. Ketika sudah mencapai masa akhir pakainya, sikat gigi ini dapat didaur ulang kembali atau diolah menjadi kompos. Sikat gigi ramah lingkungan ini bahkan dapat terurai dengan tanah dalam jangka waktu paling cepat 12 minggu.
Tidak hanya dari segi produk, produsen sikat gigi Reswirl juga membuat kemasan khusus yang berkelanjutan untuk mengemasi sikat gigi biodegradable tersebut. Kemasan khusus ini berbahan bioplastik dan karton daur ulang 100 persen. Sehingga sama seperti sikat giginya, kemasannya juga dapat terurai dan berubah menjadi kompos. Ini adalah wujud komitmen Reswirl dalam menciptakan produk sikat gigi yang benar-benar bebas dari limbah. “Kami berharap bahwa sikat gigi biodegradable ini dapat menghentikan aliran plastik abadi ke tempat pembuangan sampah dan laut,” tulis Reswirl dalam situs resmi mereka.
Artikel ini dibuat dari berbagai sumber