Sumber : Independensi

Ilustrasi Patung Phytagoras dari Canva Pro

Penulis : Grace Kolin
Editor : Gilang Syahbani

Dunia matematika tidak terlepas dari sosok penting bernama Phytagoras, seorang filsuf Yunani yang lahir pada tahun 570 SM di pulau Samos. Phytagoras terkenal berkat peninggalannya yang bernama teorema Phytagoras, tapi tidak banyak yang tahu bahwa Pthytagoras adalah seorang vegetarian.

Filsuf yang dijuluki “Bapak Bilangan” ini terkenal dengan gagasan untuk tidak mengonsumsi daging dan ikan. Ia percaya bahwa semua makhluk hidup memiliki jiwa, oleh karena itu daging dan ikan tidak boleh dimakan.

Tekad Pythagoras dalam bervegetarian terekam dalam tulisan Eudoxus dari Cnidus, seorang murid dari Archytas dan Plato, yang menulis bahwa “Pythagoras tidak mengonsumsi daging sama sekali dan bahkan menolak bergaul dengan tukang daging”.

Phytagoras mencetuskan diet dikenal dengan ‘Diet Phytagorean’ yang berarti menghindari daging hewan yang disembelih. Istilah “Phytagorean” kemudian berkembang menjadi “Vegetarian” pada tahun 1840-an.

Dilansir dari situs apublichistorianinthemaking.com, Phytagoras, menganjurkan manusia untuk bervegetarian karena menurutnya memakan daging hewan lain adalah bentuk kanibalisme.

Phytagoras juga dianggap sebagai Bapak Vegetarian Etis. Menurut laman lazyplant.com, cara hidup Pythagoras diikuti oleh sejumlah tokoh penting dan memengaruhi akademisi dan pemikir agama selama berabad-abad. Pemikiran Pythagoras yang menjunjung kesetaraan, rasa hormat, dan koeksistensi yang harmonis antar spesies makhluk hidup telah mendorong berdirinya “Vegetarian Society” di Inggris pada pertengahan abad ke-18.

Artikel ini dibuat dari berbagai sumber