Keberadaan otot palmaris longus pada manusia.

Sumber Gambar : Twitter

Penulis : Grace Kolin

Coba kuncupkan tangan Anda dan perhatikan, apakah ada otot yang menonjol di sekitar pergelangan tangan? Jika ada, otot yang menonjol di pergelangan tangan inilah yang disebut sebagai palmaris longus. Tidak semua manusia masih memiliki otot ini di pergelangan tangannya. Saat ini, sekitar 10 persen populasi manusia di dunia bahkan tidak lagi memiliki otot ini. Padahal dulunya, otot ini memiliki kegunaan.

Otot palmaris longus adalah sisa otot yang membantu nenek moyang manusia untuk memanjat dan mencengkram pohon. Tidak hanya pada manusia, otot ini juga terdapat pada hewan seperti lemur dan monyet dengan fungsi yang sama. Namun, semenjak manusia bisa berjalan tegak sekitar 3,2 juta tahun yang lalu, otot ini menjadi tidak terlalu penting dan jarang digunakan. Sehingga, lama-kelamaan, sebagian manusia sudah kehilangan otot ini.

Hal ini sejalan dengan ide yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, seorang biologiwan Perancis. Dalam bukunya yang berjudul Philosophic Zoologique, ia pernah mengungkapkan beberapa hal yaitu, pertama, lingkungan sekitar mempengaruhi sifat yang diwariskan. Kedua, sifat akan diwariskan pada keturunan. Ketiga, organ yang digunakan akan berkembang, sementara apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran atau bahkan bisa hilang.

Salah satu contoh nyata dari ide ketiga Lamarck adalah coccyx atau tulang ekor pada manusia. Pada zaman dulu, nenek moyang manusia memiliki ekor. Keberadaan ekor ini ditunjang dengan keberadaan dari tulang ekor. Tulang ini membantu nenek moyang manusia menjaga keseimbangan. Seiring manusia sudah bisa belajar berjalan tegak, tulang ini semakin menyusut hingga tersisa dengan ukuran yang pendek seperti sekarang.

Sama seperti tulang ekor, keberadaan otot palmaris longus juga merupakan sisa evolusi yang dimiliki manusia hingga saat ini. Lalu, apa yang terjadi dengan manusia yang sudah tidak memiliki otot ini? Menurut penelitian, Tidak adanya palmaris longus tidak berpengaruh pada kekuatan genggaman. Namun, berkurangnya otot ini pada manusia mengakibatkan penurunan kekuatan cubitan pada jari keempat dan kelima. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa prevalensi hilangnya otot palmaris longus pada wanita lebih tinggi daripada pria.

Artikel ini dibuat dari berbagai sumber