
Sumber Gambar : kumparan.com
Penulis : Grace Kolin
Dahulu, setelah mandi sore dan sebelum keluar bermain, wajah anak-anak biasanya diolesi dengan bedak oleh orang tuanya. Sekilas, wajah anak yang dibedaki sampai ‘cemong’ atau coreng-coreng dalam arti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terlihat lucu. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa orangtua zaman dulu melakukan kebiasaan seperti itu?
Melansir dari era.id, zaman dulu, orang-orang terbiasa menggunakan bedak dingin di sekujur tubuh dan wajahnya sebelum berangkat ke sawah. Kala itu, bedak memang harus digunakan dengan tebal agar dapat melindungi kulit dari panasnya terik matahari. Penggunaan bedak dingin ini berasal dari budaya pedagang Gujarat, India. Mereka percaya bahwa dengan menggunakan bedak dingin yang terbuat campuran tepung beras dan air mawar, kulit mereka dapat terawat dan terlindungi.
Di kebanyakan negara maritim, bedak dingin banyak dimanfaatkan nelayan untuk melembabkan kulit. Kemungkinan besar penggunaan bedak semacam ini menjadi budaya yang menurun hingga ke pengasuhan anak.
Di masa pengasuhan, penggunaan bedak di wajah ini biasanya tidak hanya diterapkan di usia kanak-kanak, namun juga di usia bayi. Mengutip dari laman tersebut, penggunaan bedak bayi memang dapat mencegah munculnya ruam, biang keringat, hingga mencegah kulit lecet karena gesekan.
Namun, menurut laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), ada beberapa bagian tubuh bayi yang sebaiknya tidak dibedaki, salah satunya bagian wajah. The American Academy of Pediatrics menyatakan, pemakaian bedak di sekitar hidung berisiko menyebabkan masalah pada sistem pernapasan dan gangguan serius pada paru-paru bila bayi menghirup serbuk pada bedak, terutama bedak yang bertekstur bubuk.
JIka ingin tetap membedaki wajah bayi, para orang tua dapat menggunakan bedak cair, seperti yang dilansir dari kumparan.com. Bedak jenis ini lebih aman dan tidak menimbulkan risiko gangguan pernapasan karena teksturnya yang tidak mengandung partikel.
Mengutip dari laman tersebut, sebelum memakaikan bedak pada wajah bayi, ada baiknya untuk mengecek kandungan yang terdapat dalam bedak terlebih dahulu. Pastikan bayi tidak alergi terhadap kandungan-kandungan itu. Jangan lupa untuk mengamati tanda-tanda bayi yang mengalami iritasi akibat bedak seperti kulit jadi kemerahan, kulit terasa panas, terdapat bengkak di area yang dipakaikan bedak, atau bayi menangis dan rewel terutama saat dipakaikan bedak. Jika hal ini terjadi, segera hentikan pemakaian bedak pada bayi dan bila perlu periksakan bayi ke dokter.
Artikel ini dibuat dari berbagai sumber