Ilustrasi: Radang panggul menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah. (Foto/Canva). Ilustrasi: Radang panggul menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah. (Foto/Canva).

Radang panggul memiliki nama lain Pelvic Inflammatory Disease (PID). Sebagian besar radang panggul menyerang perempuan dengan usia 15–24 tahun yang sudah aktif secara seksual.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual, khususnya ketika seseorang melakukan hubungan seksual saat sedang menstruasi. 

Dr. Ivan M. Sondakh, Sp. OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dalam acara Bincang Sehati DAAI TV menjelaskan radang panggul merupakan infeksi yang menjangkiti organ tubuh wanita.

“Radang panggul merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang berada di leher rahim, saluran tuba falopi, dan rahim yang bagian dalam vagina. Bakteri ini bisa naik ke atas rongga panggul sehingga menyebabkan radang panggul” ujar Dr.Ivan.

Dr. Ivan juga menjelaskan bahwa bakteri  penyebab infeksi menular seksual sering menjadi penyebab radang panggul, seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.

Selain itu, beberapa faktor  yang dapat meningkatkan risiko radang panggul adalah :

  • Melakukan hubungan intim tanpa kondom.
  • Pernah mengalami infeksi menular seksual atau riwayat sakit radang panggul.
  • Memiliki banyak pasangan dalam melakukan hubungan intim.
  • Kerusakan pada serviks karena proses aborsi yang tidak aman

Gejala Radang Panggul

Umumnya radang panggul tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga sebagian penderita tidak langsung menyadarinya. Namun pengidap radang panggul yang akut akan menimbulkan beberapa gejala, seperti 

  • Adanya nyeri di panggul dan perut bagian bawah
  • Terdapat keputihan dengan bau yang tidak sedap serta berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan
  • Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual
  • Mengalami pendarahan  di luar menstruasi atau setelah berhubungan seksual
  • Menstruasi menjadi lebih deras dan lebih lama (menorrhagia)
  • Demam hingga menggigil
  • Mual dan muntah

Diagnosis Radang Panggul

Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala radang panggul untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti risiko nyeri panggul kronis, infertilitas, kehamilan di luar kandungan (ektopik), atau kemandulan.

Radang panggul dapat didiagnosa melalui pemeriksaan fisik, mengumpulkan data dengan tawa jawab bersama pasien (anamnesis), dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang umunya dilakukan adalah tes darah, tes urine, ultrasonografi (USG), dan biopsi rahim. 

Untuk mengatasi radang panggul, pengobatan akan dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi pasien seperti pemberian obat,  tidak melakukan hubungan seksual selama masa pengobatan, hingga operasi.

Pencegahan Radang Panggul

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya radang panggul, yaitu:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.
  • Melakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala.
  • Selalu mengikuti saran dokter untuk melakukan pengobatan maupun penggunaan alat kontrasepsi.

Bila menderita radang panggul, dianjurkan mengajak pasangan untuk ikut melakukan pemeriksaan untuk mencegah berulangnya infeksi dan radang panggul.

NR

Saksikan Video Terkait :