Penulis : Grace Kolin

Ingin menikmati sensasi membaca buku yang berbeda? Anda mungkin bisa mengunjungi Kafe Baca yang berada di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kafe yang digagas pada awal tahun 2020 ini menyajikan sensasi membaca buku sambil duduk santai menikmati suasana malam ditemani dengan secangkir kopi.

Kafe Baca didirikan oleh Irwanto, penggiat literasi sekaligus pendiri Sanggar Lingkaran sebuah lembaga pendidikan nonformal yang berfokus pada bidang seni, budaya dan pendidikan karakter anak.  Lewat kafe ini, ia ingin menarik minat baca masyarakat dengan cara yang lebih kekinian.

“Kita punya TBM sudah dari tahun 2015, Taman Baca Masyarakat. Namun yang mengakses itu masih sangat kecil dari anak-anak sanggar dan remaja yang ada disini saja. Belum begitu meluas begitu. Kita berpikir bagaimana melakukan pendekatan yang kekinian, mereka nyantai datang, tapi mereka juga dapat sajian buku-buku walaupun mereka tidak langsung baca, paling tidak mereka tahu bahwa penting sekali membaca itu. Jadi jangkauannya supaya lebih luas, orang-orang tertanam chip di kepala, oh penting membaca, begitu,” kata  Irwanto selaku penggagas dari Kafe Baca.

Seluruh karyawan yang ada di Kafe Baca merupakan relawan Sanggar Lingkaran. Hebatnya anak-anak muda ini belajar cara meracik kopi, melayani tamu, hingga manajemen bisnis kafe secara mandiri.

Dibuka mulai pukul 4 sore hingga pukul 11 malam, kafe ini juga kental dengan nuansa pedesaan karena menyediakan permainan tradisional seperti congklak yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Selain itu, anak-anak yang datang ke kafe ini juga dapat bermain ular tangga karakter.

Konsep kafe yang menarik ini meninggalkan kesan tersendiri bagi para pengunjung, seperti Eva Isra Yani asal Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara. “Konsepnya kok ini, unik. Ada bisa membaca gitu kan. Sudah kita jelajahi aja gitu kan. Sambil menunggu menu, membaca buku, mungkin itu untuk menghilangkan rasa jenuh disini,” ujar Eva.