Penulis : Grace Kolin

Ondel-ondel dari berbagai ukuran menjadi pemandangan umum di Kampung Ondel-ondel yang terletak di kawasan Kramat Pulo, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Sebagian besar masyarakat di kampung ini berprofesi sebagai perajin dan seniman Ondel-ondel, tidak terkecuali masyarakat di RT 11. Dari 525 warga, 8-90% warga di daerah ini menggantungkan hidupnya dari kesenian Ondel-ondel.

“Kalau saya sih, namanya pengurus, kan kemauan anak-anak. Kadang kan ada yang pengangguran, ada yang juga sekolah pengen ikut ondel-ondel, maulah cari nafkah ke Ondel-ondel,”  ujar Endang, Ketua RT 11 Kampung Ondel-ondel.

Keberadaan Ondel-ondel tidak terlepas dari sejarah asal-usulnya. Menurut Hanapi, salah satu seniman Betawi, kehadiran seniman Ondel-ondel telah ada sejak tahun 1960-an. Kala itu Ondel-ondel yang disebut dengan Barongan hanya dibuat dan dimainkan segelintir orang saja. Lambat laun, Ondel-ondel dikenal sebagai budaya Betawi dan semakin banyak warga di kampung ini yang menggantungkan hidupnya sebagai perajin dan seniman Ondel-ondel.

Meski Ondel-ondel semakin dikenal oleh masyarakat, namun di sisi lain Hanapi turut prihatin dengan semakin lunturnya nilai-nilai dari kesenian khas Betawi ini. Menurutnya meski dipentaskan di jalanan, nilai kesenian Ondel-ondel mestinya tetap dipertahankan. “Ya lebih maju lagi, lebih modern, lebih dikembangin lha. Kalau bisa ya macam-macam kayak pemda begini, kalau bisa dirangkul lah yang namanya begini gitu. Ya ditempatin lah. Ditempatin ya kayak macem kayak Monas,” kata Hanapi.

Oky Dwiki adalah salah satu dari sekian banyak seniman Ondel-ondel. Sehari-hari, ia bekerja sebagai pengamen Ondel-ondel selama satu dekade terakhir. Bersama sebelas rekannya, Oky mengamen keliling Jakarta dari Tangerang.

Selain mencari rezeki, Oky mengaku menjadi pengamen Ondel-ondel merupakan caranya untuk memperkenalkan kesenian daerah kepada masyarakat. Agar keaslian seni Ondel-ondel, tetap terjaga, Oky masih tetap menggunakan alat musik tradisional sebagai pengiring Ondel-ondel walaupun telah hadir musik digital. “Kalau pendapatan mah, berapa aja saya syukurin, yang penting kan kebersamaan,” ucap Oky. Warga Kampung Ondel-ondel berharap, kesenian Ondel-ondel dapat terus tetap lestari, sehingga mereka dapat tetap mencari berkah dari kesenian ini.