Dodol Betawi memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang legit. (Foto/Canva). Dodol Betawi memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang legit. (Foto/Canva).

Kuliner khas betawi biasanya identik dengan menu Kerak Telor dan Kue Buaya. Tapi pernahkah kamu mencoba dodol Betawi yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang khas?

Banyak masyarakat mengira jika dodol makanan tradisional yang berasal dari satu daerah di Indonesia.  Padahal ada beberapa daerah yang memiliki dodol, misalnya Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan jenang dan Ibu Kota Jakarta yang memiliki dodol Betawi. 

Bahan dasar dodol Betawi masih sama seperti dodol Nusantara lainnya, yaitu santan, kelapa, tepung beras, ketan, gula merah, dan gula pasir.

Dodol betawi dimasak di atas tungku kayu bakar. (Foto/Youtube @Jakarta DAAI TV). Dodol betawi dimasak di atas tungku kayu bakar. (Foto/Youtube @Jakarta DAAI TV).

Namun, tidak seperti kebanyakan yang memiliki berbagai varian rasa dan warna yang memanjakan mata.  Dodol betawi hanya memiliki tiga varian rasa, diantaranya beras ketan hitam, ketan putih, dan campuran durian yang ditaburi biji wijen.

Proses memasaknya juga menggunakan kayu bakar yang akan menambah kekhasan cita rasa dan aroma dodol Betawi.

Dibalik rasa dodol Betawi yang legit, dodol  ini juga memiliki cerita menarik yang perlu diketahui, loh! Yuk, simak informasi berikut ini.

Penyajian Dodol Betawi pada Zaman Dahulu

Dahulu, dodol termasuk makanan mewah yang disajikan saat hari raya. Penyajian dodol ini berkaitan dengan status sosial masyarakat Betawi. 

Jika ada keluarga yang tidak menyajikan dodol betawi di rumah mereka saat hari raya, masyarakat Betawi akan menganggap bahwa kondisi ekonomi keluarga tersebut sedang tidak stabil. Oleh karena itu, dodol ini kerap kali dijuluki sebagai kue sombong.

Selain menjadi sajian mewah, pembuatan dodol betawi memakan waktu hingga 7 sampai 8 jam ini memiliki arti tersendiri bagi para pencari jodoh.

Mereka mencari ‘kesempatan dalam kesempitan’  untuk berkenalan dengan putri dari keluarga yang sedang membuat dodol dengan membantunya.

Dodol Betawi Melambangkan Makna Gotong Royong

Dodol Betawi juga memiliki makna semangat gotong-royong yang tersirat dalam proses pembuatannya.

Masyarakat Betawi menganggap proses pembuatan dodol betawi sebagai kerja tim yang bertujuan mempererat tali persaudaraan.

Dulu keluarga Betawi yang tinggal saling berdekatan akan membeli bahan dodol  secara patungan ketika mendekati hari raya Idul Fitri.

Para wanita akan menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, para pria bertugas membuat dodol betawi dan mengaduk adonan, sedangkan  para ibu-ibu bertugas menyiapkan makanan berbuka puasa. 

Setelah matang, dodol akan langsung dibagikan secara adil berdasarkan banyaknya jumah uang patungan.

NR
  • Referensi

Saksikan Video Terkait :