Penulis : Grace Kolin
Jumlah sampah yang kian menumpuk di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) menjadi masalah pelik yang sulit teratasi. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, hingga saat ini sampah yang selalu datang mencapai 7.500 ton per harinya. Keprihatinan akan masalah ini menggerakkan sejumlah anak muda di Jakarta dalam menerbitkan sebuah aplikasi bernama eRecycle pada tahun 2019. Lewat aplikasi, warga dapat memesan penjemputan sampah di rumahnya hanya dengan menggunakan gawai.
Penggunaan aplikasi ini terbilang cukup mudah. Unduh aplikasi ini pada gawai lalu tuliskan jenis limbah yang ingin dijemput beserta alamat penjemputan. Kemudian tunggu sampai pesanan disetujui oleh pihak eRecycle. Setelah disetujui, pihak eRecycle akan datang menjemput sampah. Bagi warga yang memberikan sampahnya pada eRecycle akan mendapatkan penghargaan dan sejumlah uang tunai karena telah berkontribusi untuk memilah dan mengelola sampah dengan bijak.
“Aplikasi kami memang menangani untuk manajemen limbah, khususnya dimana sekarang ini, kita pikir bahwa sisi efek dari industri yang semakin tumbuh di pengelolaan limbah ini masih belum tersentuh banyak terhadap teknologi digital. Sehingga kami disini mencoba membantu memberikan solusi menggunakan teknologi digital untuk pengelolaan sistem waste management,” ujar Dicky Wiratama, Head of eRecycle.
Sampah yang diterima oleh eRecycle akan dilebur dan dijadikan biji plastik di rumah produksi bernama Rumah Lestari. Biji plastik tersebut nantinya akan dijadikan ragam produk rumah tangga seperti botol minum atau tempat makan.
“Semoga kita bisa bersama-sama ya, saling bekerjasama untuk menciptakan satu kondisi dimana sampah itu semua bisa dikelola dengan baik. Yang kedua, kami juga ingin menciptakan suatu sosial ekonomi bagi masyarakat, bahwa masyarakat bisa memanfaatkan sampah yang mereka miliki untuk menjadikan nilai ekonomis dan bisa menambah income dari mereka sendiri,” kata Dicky.
Aplikasi eRecycle sudah diunduh dan digunakan lebih dari 5.000 orang di wilayah Jakarta dan Bekasi. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan kepedulian warga dalam bijak mengelola sampah dapat meningkat, begitu pula dengan kesejahteraan ekonomi mereka.