Penulis: Grace Kolin

Berdasarkan data yang dihimpun dari Korlantas Polri per Januari 2022, jumlah kendaraan yang paling banyak di Indonesia saat ini dikuasai oleh sepeda motor, dengan jumlah mencapai 117.679.559 unit. Jumlah sepeda motor yang banyak ini secara tidak langsung menjadi prospek yang menjanjikan bagi SDM yang ingin berkarir di bidang otomotif.

Dalam menjembatani minat generasi muda untuk berkarir di bidang tersebut, beberapa sekolah negeri di Indonesia telah memiliki program vokasional yang secara khusus membekali anak didiknya dengan keterampilan di bidang otomotif. Contohnya, SKHN (Sekolah Khusus Nasional) 02 Serang, Banten.

Di sekolah ini, para siswa berkebutuhan khusus yang memiliki minat di bidang mekanik dilatih untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan-kerusakan sepeda motor khusus milik warga sekolah. Upaya ini sekaligus mewujudkan peraturan pemerintah yang memfokuskan pada kurikulum untuk anak-anak berkebutuhan khusus dengan pendidikan keterampilan.

“Anak-anak disabilitas ini kita punya kemampuan di skill keterampilan seperti anak tunagrahita anak tunarungu juga sama seperti anak-anak normal, mereka juga bisa keterampilan otomotif. Itu adalah untuk anak-anak disabilitas ini yang pertama paling perawatan mesin ya. Perawatan mesin seperti mengganti oli, terus bisa juga untuk membersihkan karburator dan lain juga untuk kerangka, seperti benerin rem yang lainnya juga tentang kebersihan sepeda motor dan lain-lain. Itu yang kami ajarkan seperti itu,” kata Kurniawan Hakim, guru keterampilan sepeda motor siswa disabilitas di sekolah ini.

Salah satu siswa yang menjadi mekanik di bengkel sekolah adalah Ega Ardiansyah. Ega sangat antusias mengikuti program vokasional ini. Meski kerap menemui kesulitan saat memperbaiki sepeda motor, ia yakin dapat mewujudkan cita-citanya untuk bekerja di pabrik pembuatan sepeda motor berkat pola pendampingan dari para gurunya.

“Agak ribet dan lumayan susah, paling ganti oli sama ganti kanvas rem,” ujar Ega.

Diharapkan, keterampilan dan keahlian yang diajarkan kepada para siswa berkebutuhan khusus ini bisa menjadi modal bagi mereka dalam menjajaki profesi di bidang otomotif ataupun membuka usaha secara mandiri di masa depan.